BELANJA ONLINE DISINI ... SUPER KOMPLIT
































Rabu, 12 Agustus 2009

... MAMA...

. Rabu, 12 Agustus 2009
0 komentar



Mama melahirkan kita sambil menangis kesakitan. Masihkah kita menyakitkannya?
Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaannya?
Mencaci makinya? Melawannya?
Memukulnya? Mengacuhkannya?
Meninggalkannya?

Mama tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita waktu masih kecil,
Memberikan ASI waktu kita bayi,
Mencuci celana kotor kita,
Menahan derita,
Menggendong kita sendirian.

Di saat mamamu tidur, coba kamu lihat matanya dan bayangkan matanya takkan terbuka untuk selamanya... tangannya tak dapat hapuskan airmatamu dan tiada lagi nasihat yang sering kita abaikan.. bayangkan mamamu sudah tiada.. apakah kamu cukup membahagiakannya... apakah kamu pernah berfikir bertapa besar pengorbanannya semenjak kamu berada di dalam perutnya... kirim pesan ini pada semua... itupun kalau kamu sayang mamamu dan mau mengingatkan teman2mu.

Ingat-ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi baha




1... Bebaskan hatimu dari rasa benci..
2.. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran.
3. Hiduplah dengan sederhana.
4. Berikan lebih banyak (give more).
5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less).

SADARILAH bahwa di dunia ini tidak ada 1 orang pun yang mau mati demi MAMA, tetapi...
Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati untuk melahirkan kita…

Mama bukan tempat penititipan cucunya disaat anda jalan jalan,

tetapi disaat beliau sudah tua dan tak bertenaga, yang beliau butuhkan sekarang adalah perhatian anda , datang & hampiri dia , bertanyalah bagaimana kesehatannya saat ini dan dengarlah curhatnya, temani dia disaat dia membutuhkan anda, itu saja.... beliau sudah bahagia sekali.............dan melupakan semua hutang anda kepadanya

Baca Selengkapnya »»

Kamis, 06 Agustus 2009

Petunjuk Rasulullah saw dalam berpuasa

. Kamis, 06 Agustus 2009
1 komentar




"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui". (Q.S. Al Baqarah 2:183)

Petunjuk puasa dari Rasulullah s.a.w. adalah petunjuk yang paling sempurna, paling mengena dalam mencapai maksud, serta paling mudah penerapannya bagi segenap jiwa. Di antara petunjuk puasa dari Rasulullah s.a.w. pada bulan Ramadhan adalah: Memperbanyak melakukan berbagai macam ibadah. Jibril 'alaihis salam senantiasa membacakan Al-Qur'anul Karim untuk beliau pada bulan Ramadhan; beliau juga memperbanyak sedekah, kebajikan, membaca Al-Qur'anul Karim, shalat, zikir, i'tikaf dan bahkan beliau mengkhususkan beberapa macam ibadah pada bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan-bulan lain.



Rasulullah s.a.w. menyegerakan berbuka dan menganjurkan demikian, beliau makan sahur dan mengakhirkannya, serta menganjurkan dan memberi semangat orang lain untuk melakukan hal yang sama. Beliau menghimbau agar berbuka dengan kurma, jika tidak mendapatkannya maka dengan air. Rasulullah s.a.w. melarang orang yang berpuasa dari ucapan keji dan caci-maki. Sebaliknya beliau memerintahkan agar ia mengatakan kepada orang yang mencacinya, "Sesungguhnya aku sedang puasa." Jika beliau melakukan perjalanan di bulan Ramadhan, terkadang beliau meneruskan puasanya dan terkadang pula berbuka. Dan membiarkan para sahabatnya memilih antara berbuka atau puasa ketika dalam perjalanan. Rasulullah s.a.w. pernah mendapatkan fajar dalam keadaan junub sehabis menggauli isterinya maka beliau segera mandi setelah terbit fajar dan tetap berpuasa.

Termasuk petunjuk Rasulullah s.a.w. adalah membebaskan dari qadha' puasa bagi orang yang makan atau minum kerana lupa, dan bahawasanya Allahlah yang memberinya makan dan minum. Dan dalam riwayat shahih disebutkan bahawa beliau bersiwak dalam keadaan puasa. Imam Ahmad meriwayatkan bahawasanya Rasulullah s.a.w. menuangkan air di atas kepalanya dalam keadaan puasa. Beliau juga melakukan istinsyaq (menghiup air ke dalam hidung) serta berkumur dalam keadaan puasa. Tetapi beliau melarang orang berpuasa melakukan istinsyaq secara berlebihan. Lihat kitab Zaadul Ma'ad fi Hadyi Khairil 'Ibaad, I/320-338

----------------------------------------------------------------------

"Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (Q.S. An Nuur 24:35). "Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku satu ungkapan tentang Islam, yang saya tidak memintanya kepada siapapun kecuali kepadamu." Rasulullah saw bersabda, "Katakanlah, 'Aku beriman kepada Allah,' kemudian Istiqamahlah." (H.R. Muslim)

Dikutip dari : http://www.oaseislam.com

Baca Selengkapnya »»
 

Daftar Blog Saya

Untuk Meningkatkan Trafik Web Anda

BANNER WEBSITE PTC

Join Vinefire!
Nama_Blog_Anda is proudly powered by Blogger.com | @CopyRight 2008